Langsung ke konten utama

Postingan Terbaru

Berkunjung ke Desa Adat Baduy Dalam

Desa adat selalu jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, pun dengan suku Baduy. Akhir Desember 2018, aku pun nekat untuk datang ke sana. Awalnya aku ikut jasa open trip karena jika dilihat dari harga yang mereka tawarkan, rasa-rasanya lebih murah dibanding datang sendiri. Aku bahkan sudah membayar DP untuk dua orang. Sayangnya satu minggu sebelum hari H, travel dibatalkan karena hujan lebat cuaca buruk katanya. Uang kami pun di- refund . Aku dan temanku tetap nekat untuk datang ke Baduy. Hari itu perjalanan aku mulai dari stasiun Pasar Minggu dan bertemu dengan temanku di stasiun Palmerah. Kami berangkat bersama menuju stasiun Rangkas Bitung. Ongkos dengan KRL dari stasiun Pasar Minggu hanya Rp10.000,00. Sampai di stasiun Rangkas Bitung, kami bergerak mencari angkot nomor 07 tujuan terminal Aweh. Di stasiun ini sebenarnya ada banyak jasa travel menawarkan diri langsung menuju desa Ciboleger. Untuk yang datang dengan banyak orang, mungkin ini bisa jadi pilihan simpel namun untuk aku

Traveling Praktik Umum Bogor #2


Taman Wisata Mekarsari

Masih dalam rangka traveling di sela-sela praktik umum, pada Minggu 06 Juli 2014 saya dan kelima teman saya melanjutkan kunjungan ke Taman Buah Mekarsari. Sebagai mahasiswa pertanian, tempat ini wajib dikunjungi rasanya. Berbekal informasi dari tetangga dan blog, kami ke sana dengan angkutan umum. Perjalanan start dari Cimanggu, kami naik angkot 12 turun di Pasar Anyar (ongkos Rp 2.500), kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik angkot 15 turun di terminal Bubulak (ongkos Rp 3.000). Setelah dari Bubulak, kami naik minibus (entah apa sebutan angkutan umum ini kalau di Bogor) menuju Cileungsi (ongkos Rp 14.000). Perjalanan menuju Cileungsi ternyata cukup jauh. Ini sama sekali di luar perkiraan kami. Ada yang menarik perhatian saya saat di jalan, kami melewati Cimanggu Permai! Hah, kagetnya bukan main saya. Ternyata keesokan harinya saat saya bertanya pada salah satu pegawai BB Biogen, saya baru tahu kalau ke Cileungsi dari Cimanggu tidak perlu ke Bubulak tapi langsung ke arah Cimanggu Permai turun di Yogya Supermarket dan tunggu saja minibus arah Cileungsi di sana. It’s ok, namanya juga pertama kali ini ke Cileungsi, gak pa2 deh. Lagian gak tekor-tekor amat.

Hm, 2 jam kemudian sampailah kami di terminal Cileungsi (gak tau apa namanya, yang jelas ini terminal). Kami ditunjukkan angkot ke arah Mekarsari oleh Supir minibus. Kami pun menaiki angkot itu (ongkos Rp 3.000) dan berhenti di pintu gerbang Mekarsari. Ini hari minggu tapi di luar dugaan, sepi pengunjung eys! Mungkin karena ini bulan puasa kali ya. Kami pun menuju loket dan treng2, tiket masuk ke Mekarsari seharga Rp 25.000 pun harus dibayar. Sepertinya teman-teman agak kecewa sih, kami kira tiket masuk sekitar R0 10.000. Ya ini kesalahan fatal perjalanan hari ini, seharusnya kami searching info lebih banyak sebelum memutuskan ke tempat ini. Tapi karena sudah jauh-jauh ke sini, sayang kan kalau tidak masuk ke dalam. Akhirnya, kami masuk dan mendapat gelang manggis berwarna ungu sebagai e-ticket.


Lokasi pertama, kami masuk ke tempat penjualan tanaman buah berharap ada tanaman buah unik yang bisa kami beli untuk oleh-oleh. Ya.. mama tercinta di rumah suka tanaman-tanaman unik, apalagi buah. Tapi ternyata kami hanya numpang foto di dalam, tidak ada buah unik yang kami dapat. Kalaupun ada harganya selangit, kantong mahasiswa belum sanggup menanggungnya. Kami pun kemudian berkeliling, karena minim info sebelumnya, keliling kami ini jadi gaje. Kami masuk ke toko souvenir dan lagi-lagi, harga souvenir di sini belum sanggup ditanggung kantong mahasiwa kami. Kemudian kami masuk ke toko buah. Sayang sekali, buah yang dijual hanya sedikit dan umum dijumpai di pasar. Yang bikin saya agak kaget sekaligus bangga dengan Lampung adalah ternyata keripik pisang Lampung dijual juga di Mekarsari. Hehe.. agak aneh ngeliat produk sendiri dijual di rumah orang. Di tempat ini pun kami hanya membeli anggur bali. Selanjutnya, Karena bingung hendak kemana kami pun memutuskan untuk beristirahat di Mushola sejenak sambil sholat Zuhur.










Setelah sholat, kami pun masuk ki arena keluarga. Ada banyak wahana di sini, seperti kidsfarm, fish therapy, berkuda, dan mobil off road. Puas berfoto-foto, kami bingung mau kemana lagi. Rasanya hampir semua tempat sudah kami kunjungi, ya kecuali kebun-kebun buah yang dikelilingi pagar itu. Sebagai orang awam yang baru pertama kali ke sini, kami bingung itu masuknya lewat mana ya. 










Akhirnya, kami memutuskan untuk berkeliling dengan kereta. Yach, sampai deh di lokasi tiket kereta. Alhasil, keliling dengan kereta kami batalkan lantaran kantong kami lagi-lagi tidak sanggup menanggungnya. Berkeliling dengan kereta plus plus (memetik buah + dapat souvenir) ongkosnya sekitar Rp 55.000 (lupa pastinya berapa) sedangkan kalau hanya berkeliling saja Rp 10.000.  Setelah kami pikir-pikir, untuk apa hanya berkeliling saja, tadi pun kami sudah berkeliling. Akhirnya, kami memutuskan untuk mencoba fish therapy saja dengan uang Rp 10.000. Rasanya seru, geli, teriak-teriak saat ikan-ikan itu menggerogoti kulit mati di kaki kami. Mungkin kami pengunjung terheboh saat itu. Soalnya, tempat fish therapy yang tadinya sepi jadi ramai saat ada kami. Sepertinya para pengunjung lain penasaran dengan reaksi alay kami pada fish therapy ini.








Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 15.00, waktunya pulang. Setelah berfoto alay di berbagai lokasi dalam Taman Buah Mekarsari, kami pun pulang. Naik angkot ke arah terminal Cileungsi kemudian naik minibus menuju terminal Laladon. Dari Laladon, kami pulang ke kosan masing-masing. 













Pelajaran berharga hari ini adalah kalau mau pergi ke suatu tempat kita harus benar-benar tau ada apa saja di tempat itu dan yang paling penting tau harganya berapa. Jika semua info lebih lengkap, pasti perjalanan hari ini akan jauh lebih menyenangkan. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS VEGETASI

ANALISIS VEGETASI (Laporan Praktikum Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma) Oleh Kelompok 7 Desna Herawati Diki Apriadi Dwi Safitri Habiba Nurul Istiqomah Heru Dwi Purnomo JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

Laporan Kemiringan Lereng

I.                    PENDAHULUAN 1.1               Latar Belakang Topografi merupakan bentuk permukan bumi dipandang dari kemiringan lereng dan beda tinggi dari permukaan laut.   Permukaan tanah dengan beda tinggi dan kemiringan yang sangat besar, maka disebut topografinya bergunung, sedangkan untuk beda tinggi dan kemiringan yang lebih rendah secara berurutan disebut berbukit, bergelombang, dan berombak.   Ilmu yang membahas tentang topgrafi ini disebut geomorfologi.   Dua unsur topografi yang banyak dibahas dan besar pengaruhnya terhadap erosi adalah panjang lereng ( length ,) dan kemiringan lereng ( slope ). Bentuk lereng tergantung pada proses erosi, gerakan tanah, dan pelapukan.   Sedangkan, kemiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai tempat yang disebabakan oleh daya-daya eksogen dan gaya-gaya endogen.   Hal inilah yang mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik-titik diatas permukaan bumi. Kemiringan lereng terjadi akibat

Perombakan Bahan Organik dan Siklus Nitrogen

A.     PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK 1.         Sumber Bahan Organik Bahan organik berasal dari sisa-sisa hewan, serasah tumbuhan, dan limbah pertanian. Semua sumber bahan organik mengandung air, bahan mineral (abu), dan senyawa organik. Kandungan air adalah 20%-90% dari berat basah tanaman. Kandungan ini dipengaruhi oleh organ tanaman yang diambil dan umur tanaman tersebut. Kandungan air pada daun akan jauh lebih tinggi dibandingkan kandungan air pada akar tanaman. Bahan mineral (abu) meliputi K, Ca, Mg, Na, P, S serta unsur mikro kurang lebih 1%-10% berat kering. Senyawa organik menyusun <50% berat segar tanaman. Kandungan senyawa organik ini sangat dipengaruhi oleh kandungan air dan debu (Sutanto, 2005). Sutanto (2005) dalam bukunya menyebutkan bahwa senyawa organik dibedakan atas: §      Karbohidrat, yaitu gula dan pati (mengandung sel), pektin, hemiselulosa, selulosa (dinding sel). Karbohidrat merupakan penyusun senyawa organik terbesar penyusun bahan organik (>