Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Postingan Terbaru

Berkunjung ke Desa Adat Baduy Dalam

Desa adat selalu jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, pun dengan suku Baduy. Akhir Desember 2018, aku pun nekat untuk datang ke sana. Awalnya aku ikut jasa open trip karena jika dilihat dari harga yang mereka tawarkan, rasa-rasanya lebih murah dibanding datang sendiri. Aku bahkan sudah membayar DP untuk dua orang. Sayangnya satu minggu sebelum hari H, travel dibatalkan karena hujan lebat cuaca buruk katanya. Uang kami pun di- refund . Aku dan temanku tetap nekat untuk datang ke Baduy. Hari itu perjalanan aku mulai dari stasiun Pasar Minggu dan bertemu dengan temanku di stasiun Palmerah. Kami berangkat bersama menuju stasiun Rangkas Bitung. Ongkos dengan KRL dari stasiun Pasar Minggu hanya Rp10.000,00. Sampai di stasiun Rangkas Bitung, kami bergerak mencari angkot nomor 07 tujuan terminal Aweh. Di stasiun ini sebenarnya ada banyak jasa travel menawarkan diri langsung menuju desa Ciboleger. Untuk yang datang dengan banyak orang, mungkin ini bisa jadi pilihan simpel namun untuk aku

Ayo Ikut Pemutihan Pajak

Bantu Pemerintah dengan Tertib Bayar Pajak Hutang pemerintah kian meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara yang terus digenjot. Untuk meningkatkan sumber pendapatan negara, pendapatan dari pajak menjadi prioritas yang terus ditingkatkan, salah satunya dengan tax amnesty (pengampunan pajak). Provinsi Lampung pun turut mendukung program pemerintah pusat ini, yaitu dengan menggencarkan promo pemutihan pajak, alias pengampunan pajak bagi kendaraan bermotor yang sudah bertahun-tahun tidak membayar pajak. Berikut merupakan pengalaman langsung ku ketika menemani sepupuku ikut pemutihan pajak di Samsat Lampung Timur. Dokumen yang dibutuhkan: -         -  KTP pemilik kendaraan -         - BPKB -         -  STNK -          - Jika yang membayar pajak/ikut pemutihan adalah anggota keluarga (bukan pemilik kendaraan), maka perlu membawa Kartu Keluarga dan KTP si Pelaku Pemutihan Langkah-langkah: 1.     Siapkan dokumen-dokumen yang dibut

Ayo Buat SKCK Tanpa Calo!

Syarat pembuatan SKCK Lampung Timur 1.          Surat pengantar dari kelurahan, kecamatan, koramil, dan Polsek sesuai domisili dan photocopy nya 2 rangkap 2.          Photocopy Kartu Keluarga (KK) legalisir 2 rangkap 3.          Photocopy KTP legalisir 2 rangkap 4.          Pas photo 4x6 dan 3x4 masing-masing 4 lembar 5.          Map 2 rangkap Di tulisan ini akan aku ceritakan pengalamanku membuat SKCK pertama kali. Awalnya banyak pihak yang bilang, lebih baik nembak aja daripada buat sendiri, udah capek, buatnya seharian, habis banyak uang lagi. Setelah tanya teman yang sudah buat dengan sistem tembak , tenyata dia membayar Rp 150.000. (Ow iya, buat yang gak tau istilah tembak, tembak merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menyebut sistem pembuatan surat-surat dengan cara praktis, kasarnya sih mengurangi persyaratan pembuatan dengan menyogok petugas kepolisian. Temanku yang membuat SKCK dengan tembak hanya menyiapkan photocopy KK, KTP, dan pas ph

Hujan Pertama

Hujan deras pertama di tahun ini pun turun. Segar luar biasa rasanya. Bandar Lampung, 29 September 2015 Sangat terasa betapa pohon dan rerumputan senang menyambut anugrah Tuhan ini.  Status di media sosial juga membahas karunia hujan hari ini.  Tapi bukan itu yang akan dibahas kini. Hujan, Hujan baru saja berlangsung 5 menit tetapi efeknya sangat terlihat.  Air hujan yang turun langsung membasahi jalan, membanjiri selokan, bahkan hingga membentuk arus. Banjir, Kini banjir yang terjadi. Banjir yang terjadi memang tidak besar, tapi bukannya sesuatu yang besar bermula dari yang kecil?? Fenomena hujan 5 menit menyebabkan genangan air 10 cm itu miris rasanya.  Di saat kita kekeringan, dimana-mana mengeluh kekurangan air.  Jangankan untuk mandi dan mencuci, untuk diminum saja tidak ada air, apalagi mengharapkan air bersih. Tambah sulit rasanya. Lalu di saat hujan seperti ini, air menggenang tanpa arah.  Tidak ada tempat penampungan, tidak pula tempat serapan.  Kin