Desa adat selalu jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, pun dengan suku Baduy. Akhir Desember 2018, aku pun nekat untuk datang ke sana. Awalnya aku ikut jasa open trip karena jika dilihat dari harga yang mereka tawarkan, rasa-rasanya lebih murah dibanding datang sendiri. Aku bahkan sudah membayar DP untuk dua orang. Sayangnya satu minggu sebelum hari H, travel dibatalkan karena hujan lebat cuaca buruk katanya. Uang kami pun di- refund . Aku dan temanku tetap nekat untuk datang ke Baduy. Hari itu perjalanan aku mulai dari stasiun Pasar Minggu dan bertemu dengan temanku di stasiun Palmerah. Kami berangkat bersama menuju stasiun Rangkas Bitung. Ongkos dengan KRL dari stasiun Pasar Minggu hanya Rp10.000,00. Sampai di stasiun Rangkas Bitung, kami bergerak mencari angkot nomor 07 tujuan terminal Aweh. Di stasiun ini sebenarnya ada banyak jasa travel menawarkan diri langsung menuju desa Ciboleger. Untuk yang datang dengan banyak orang, mungkin ini bisa jadi pilihan simpel namun untuk aku
TEKNOLOGI BENIH
BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI
BB
Padi berada di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, sekitar 20 km dari Cikampek ke arah Cirebon. Saat didirikan pada 1972, institusi ini bernama Lembaga Pusat
Penelitian Pertanian (LP3) Cabang Sukamandi. Sambil menunggu pembangunan
fasilitas, LP3 Cabang Sukamandi berkantor di D3 Perumahan Perum Sang Hyang
Seri, Sukamandi. Seluruh bangunan perkantoran beserta fasilitas penelitian,
selesai pada 1980. Pada 10 Agustus 1980 institusi ini diresmikan oleh Presiden
Suharto, sebagai Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi (Balittan Sukamandi)
sampai 1994.
Kemudian
berdasarkan SK Menten No. 796/Kpts/OT.210/12/94 Balittan Sukamandi berubah
tugas dan fungsi menjadi institusi penelitian yang khusus menangani komoditas
padi dan bernama BALITPA, pada 1994. BALITPA mengembang tugas utama melakukan
penelitian untuk menghasilkan ilmu dan teknologi padi yang mampu meningkatkan
produksi dan ketersediaan padi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 12/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret
2006 organisasi dan tata kerja BALITPA berubah menjadi Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi (BB Padi).
Sebagai
institusi riset, Balai Penelitian Tanaman Padi memiliki berbagai fasilitas
fisik seperti gedung perkantoran beserta perlengkapannya, rumah kaca,
laboratorium, dan empat kebun percobaan. Keempat kebun percobaan secara
struktural berstatus sebagai instalasi penelitian (Inlit) dan berlokasi di
Sukamandi, Pusakanagara, Kuningan dan Muara (Bogor).
Visi
BB Padi sebagai sumber iptek tanaman padi terdepan, professional, mandiri, dan
mampu menghasilkan teknologi padi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Misi
BB Padi
- Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tinggi, strategis dan unggul, tanaman padi untuk pembangunan nasional sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna.
- Meningkatkan kemandirian dalam menghasilkan iptek tanaman padi.
- Meningkatkan professional dalam penyediaan informasi iptek tanaman padi.
Alamat:
Jl.
Raya 9, Sukamandi, Subang 41256, Jawa Barat
Telp
(0260) 520157, Fax. (0260) 520158
Email: bbpadi@litbang.deptan.go.id
PROFIL BALAI BESAR PENELITIAN
TANAMAN PADI
a. Organisasi
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, BB Padi didukung
organisasi struktural, keproyekan, fungsional dan koordinasi, serta berbagai
kepanitiaan ‘ad-hoc’ seperti Kelompok Peneliti (Kelti), Tim Kelayakan Teknis
(TKT), Outreach Program, Kebun Percobaan (KP), Unit
Komersialisasi Teknologi (UKT), Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS), Manajemen
Laboratorium, dan Pengelola Karya Ilmiah (PEKI).
b. Sumberdaya Manusia
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi memiliki 490 orang
karyawan yang terdiri 331 PNS dan 159 tenaga honorer yang terdistribusi di
kantor utama BB Padi dan 3 Kebun Percobaan (KP Pusakanegara, KP Kuningan, dan
KP Muara). Komposisi pegawai berdasarkan jenjang pendidikan adalah 18 orang S3,
24 orang S2, 54 orang S1, 11 orang S0, dan 223 orang berpendidikan dasar hingga
menengah. Berdasarkan jabatan fungsional peneliti, BB Padi memiliki 4 orang
Profesor Riset, 15 orang Peneliti Utama, 19 orang Peneliti Madya, 11 orang
Peneliti Muda, dan 9 orang Peneliti Pertama. Selain itu terdapat 54 orang
teknisi (30 orang litkayasa), 1 orang pustakawan, dan 1 orang arsiparis.
Ketersediaan SDM dalam waktu dekat akan terkendala, karena sekitar 151 orang
pegawai akan segera memasuki usia pensiun (tahun 2008-2013) yang berakibat
terjadi ketimpangan komposisi SDM antara peneliti dengan penunjang.
Regenerasi peneliti tidak berjalan sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai dampak kebijakan zero growth penerimaan pegawai negeri pada
beberapa tahun yang lalu, alih tongkat estafet kepakaran dari peneliti senior
yang akan memasuki usia pensiun ke para peneliti yunior terlambat. Para calon
penggantinya masih belum siap, sehingga hal itu akan menjadi masalah bagi
BB Padi. Sentralisasi penerimaan pegawai negeri Deptan yang sifatnya top
down mungkin kurang sesuai untuk perekrutan tenaga peneliti. Selain
diperlukan bidang ilmu yang spesifik, aspek minat untuk menjadi peneliti
merupakan hal yang perlu teridentifikasi sejak awal. Adanya kebijakan yang
memberikan kesempatan kepada Badan Litbang Pertanian untuk melakukan seleksi
terhadap pegawai baru yang diterima Deptan, akan sangat membantu dalam
mendapatkan SDM yang berpotensi untuk calon peneliti yang handal sesuai dengan
kebutuhan.
c. Fasilitas
BB Padi mengelola lahan seluas 481,4 ha yang di dalamnya
termasuk 4 Kebun Percobaan, 13 unit laboratorium, 26 unit rumah kaca dan screen
field, 4 unit gudang prosesing, dan sejumlah sarana dan prasarana penting
lainnya. Sarana penunjang meliputi 1 unit perpustakaan, 4 unit gedung
pertemuan, 17 unit mess penginapan, 6 unit lantai jemur, rumah dinas (4
kategori tipe rumah), masjid, poliklinik, sekolah, dan sarana olah raga.
d. Anggaran Penelitian
Dalam periode 2005-2009, BB Padi memperoleh anggaran belanja
dari anggaran DIPA, yang terdiri atas gaji, belanja penunjang, operasional
penelitian, diseminasi dan belanja modal (Tabel 1).
Tabel 1. Anggaran dan Jumlah RPTP/ROPP DIPA BB Padi
2005-2009
e. Kerjasama Penelitian
Kerjasama penelitian yang berlangsung dalam periode
2006-2009 terdiri atas kegiatan kerjasama kemitraan yang dibiayai oleh Proyek
Badan Litbang Pertanian (ARMP dan PAATP), kerjasama luar negeri dan dalam
negeri, baik dengan instansi pemerintah maupun dengan pihak swasta (Tabel 2).
Tabel 2. Jumlah kerjasama dan anggaran kerjasama penelitian
tahun 2006-2009 dalam negeri dan luar negeri.
Sejak tahun 2005 hingga 2009, BB Padi telah merakit dan
melepas 20 varietas unggul baru, diantaranya 1 varietas dilepas tahun 2005
(Ciasem), 2 varietas dilepas tahun 2006 (Sarinah dan Aek Sibundong), 2 varietas
dilepas tahun 2007 (Hipa 5 Ceva dan Hipa 6 Jete), 9 varietas dilepas tahun 2008
(Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5 Merawu, Inpari 6,
Inpara 1, Inpara 2, dan Inpara 3), dan 6 varietas dilepas tahun 2009 (Inpari 7
Lanrang, Inpari 8, Inpari 9 Elo, Inpari 10 Laeya, Hipa 7, dan Hipa 8). Semua
varietas hibrida yang telah dilepas, program pengadaan benihnya dilisensikan
kepada pihak ketiga (Tabel 3).
Tabel 3. Varietas padi unggul baru (hibrida) BB Padi yang
dilisensikan perusahaan/instansi lain
f . Program Penelitian
Program penelitian tanaman padi merupakan bagian integral
dari program komoditas Badan Litbang Pertanian dan sejalan dengan program
Puslitbang Tanaman Pangan. Berdasarkan hal tersebut untuk periode 2010-2014,
disusun program penelitian tanaman padi sebagai berikut:
- Pengkayaan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya genetik tanaman padi
- Penelitian teknologi tinggi dan strategis tanaman padi
- Penelitian berbasis kemitraan dan keperluan mendukung pembangunan pertanian tanaman padi
- Analisis dan sintesis kebijakan tentang tanaman padi dan perberasan
- Peningkatan daya saing tanaman padi berorientasi penciptaan dan permintaan pasar
- Pengembangan kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan tanaman padi
- Pengembangan sumber daya informasi, komunikasi, diseminasi, dan penjaringan umpan balik iptek tanaman padi
- Pengembangan sistem perbenihan tanaman padi
Acuan program penelitian tanaman padi secara umum adalah penyediaan
inovasi teknologi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan fokus
bidang masalah :
- lahan irigasi
- lahan sub-optimal (sawah tadah hujan, lahan kering, lahan rawa, dan lahan pasang surut)
- peningkatan indeks pertanaman padi menuju IP Padi 400
- pengembangan tanaman padi untuk pangan fungsional
- pengembangan tanaman padi untuk bahan baku industri
Program penelitian tanaman padi dilaksanakan dalam jangka
waktu (time frame) yang jelas, dengan keluaran (output)
dan dampak (outcome) yang terukur, serta melakukan
optimalisasi pemanfaatan sumber daya dengan mengembangkan
keterpaduan, keterkaitan dan pengembangan jaringan kerjasama (networking)
nasional dan internasional.
BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA (BALITSEREAL)
Tugas
Pokok: Melaksanakan
penelitian tanaman jagung, sorgum, gandum dan serealia potensial lain
Fungsi:
- Penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman jagung,
- sorgum, gandum dan serealia potensial lain
- Penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi tanaman jagung, sorgum, gandum dan serealia potensial lain
- Penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman jagung, sorgum, gandum dan serealia potensial
- Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman jagung, sorgum, gandum dan serealia potensial
- Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman jagung, sorgum, gandum dan serealia potensial lain
- Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Balai
Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) merupakan salah satu UPT dalam
lingkup Badan Litbang Pertanian yang mempunyai mandat melaksanakan penelitian
komoditas serealia (jagung, sorgum, gandum, dan millet) serta mengembangkan
teknologi yang dibutuhkan oleh pengguna (stakeholder, petani, dan konsumen).
Balitsereal mempunyai visi sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) tanaman serealia terdepan, profesional, dan mandiri. Untuk mewujudkan
visi tersebut, Balitsereal mempunyai misi menghasilkan dan merekayasa IPTEK
tinggi, strategis, dan unggul tanaman serealia, serta meningkatkan kemandirian
dan profesionalisme dalam menghasilkan dan menyebarluaskan IPTEK tanaman
serealia. Sebagai perwujudan dari visi dan misi tersebut, kegiatan penelitian
Balitsereal diarahkan untuk pengelolaan, pengkayaan, pemanfaatan, dan
pelestarian sumberdaya genetik serealia, penelitian pemuliaan, perbaikan sistem
produksi dan tekno-sosio-ekonomi jagung untuk lahan sub-optimal, diseminasi dan
promosi hasil penelitian. Beberapa hasil penelitian Balitsereal yang menjadi
unggulan dan telah diadopsi oleh stakeholder antara lain pada komoditas jagung
adalah varietas unggul komposit Lamuru, Sukmaraga, Bisma, Anoman-1, Srikandi
Kuning-1, dan Srikandi Putih-1. Varietas unggul hibrida Bima-1 s/d Bima-6,
efisiensi teknologi produksi jagung. Pada komoditas sorgum telah dilepas
varietas Numbu dan Kawali yang berpeluang dikembangkan untuk produksi ethanol.
Komoditas gandum adalah Dewata, Sedangkan millet saat ini masih dalam taraf
koleksi dari plasma nutfah pada berbagai propinsi. Diseminasi hasil penelitian
memiliki arti yang sangat strategis terhadap tingkat adopsi teknologi oleh
petani. Diseminasi dilaksanakan melalui penyediaan benih sumber, temu lapang,
ekspose, seminar serta menerima kunjungan. Secara tidak langsung, diseminasi
dilaksanakan melalui kerjasama pengujian dengan BPTP, dinas pertanian, serta
swasta untuk mengakselerasi proses penyampaian teknologi serealia kepada
pengguna, khususnya petani.
Kepala Balai : Dr. Ir. Herman
Subagio, MS
Telp: 0411 - 318148, 371529, 371016
Fax: 0411 - 371961
Email: herman_s@litbang.deptan.go.id
Fax: 0411 - 371961
Email: herman_s@litbang.deptan.go.id
Alamat Kantor:
Jl. Dr. Ratulangi No. 274
Kotak Pos 173, Maros 90514 - Sulawesi Selatan
Telp: 0411 - 318148, 371529, 371016, Fax: 0411 - 371961
Email balai: balitsereal@plasa.com, balitsereal@litbang.deptan.go.id
Telp: 0411 - 318148, 371529, 371016, Fax: 0411 - 371961
Email balai: balitsereal@plasa.com, balitsereal@litbang.deptan.go.id
BALAI PENELITIAN DAN PRODUSEN BENIH TANAMAN KACANG DAN UMBI-UMBIAN
Sejarah
Balitkabi (Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian) berawal
dari keberadaan enam kebun percobaan (KP) di wilayah Jawa Timur yang telah
berdiri sejak zaman Belanda, yakni KP Kendalpayak dan KP Jambegede (di Malang),
KP Muneng (Probolinggo), KP Genteng (Banyuwangi), KP Mojosari (Mojokerto), dan
KP Ngale (Ngawi). Pada tahun 1968 keenam KP tersebut diintegrasikan dan menjadi
bagian dari Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) yang berpusat di Bogor
dengan nama LP3 Perwakilan Jawa Timur dan berkedudukan di Malang. Pada saat
itu, mandat utama yang diemban adalah penelitian padi dan palawija untuk
wilayah Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur.
Ketika
pada tahun 1974 seluruh lembaga penelitian pertanian bernaung di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, maka lembaga ini pun turut bergabung.
Pada tahun 1980, LP3 yang berpusat di Bogor berganti nama menjadi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), sehingga LP3
Perwakilan Jawa Timur juga berganti nama menjadi Balai Penelitian Tanaman
Pangan (Balittan) Malang. Pada awal tahun 1995, dengan SK Mentan No. 789/Kpts/OT.210/12/94,
Balittan Malang resmi menjadi balai penelitian yang mengemban mandat nasional
untuk penelitian kacang-kacangan dan umbi-umbian dengan nama Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, disingkat Balitkabi. Berdasarkan SK
tersebut pula, kebun percobaan Mojosari yang ada di Mojokerto dilepas dari
Balitkabi dan bergabung dengan BPTP Jawa Timur, sehingga sampai dengan sekarang
Balitkabi memiliki lima kebun percobaan.
Tugas
Balitkabi sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No.75/Kpts/OT.210/2002
adalah membuat strategi penelitian dan melaksanakan penelitian tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian, serta memonitoring dan mengevaluasi
pelaksanaan. Fungsi dari Balitkabi adalah merencanakan, melaksanakan,
memonitoring dan mengevaluasi strategi dan pelaksanaan pelaksanaan penelitian
kacang-kacangan dan umbi.
Komoditas
utama yang ditangani Balitkabi meliputi kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu, dan ubi jalar, namun demikian Balitkabi juga menangani
kacang-kacangan dan umbi-umbian potensial, seperti kacang tunggak, kacang gude,
komak, koro, garut, ganyong, talas, uwi, dan keladi, serta kacang-kacangan dan
umbi-umbian introduksi. Kegiatan yang dilakukan adalah penelitian teknologi
tinggi dan penelitian strategis meliputi: pemuliaan dan pemberdayaan sumberdaya
genetik, pengelolaan hama-penyakit, ekofisiologi dan pengelolaan sumberdaya
berkelanjutan, serta pascapanen primer.
Visi
Menjadi
lembaga rujukan IPTEK dan sumber inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan ubi
yang bermanfaat sesuai kebutuhan pengguna.
Misi
- Menghasilkan dan menyediakan IPTEK tinggi, strategis dan unggul tanaman aneka kacang dan ubi sesuai kebutuhan pengguna.
- Melaksanakan diseminasi inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan ubi secara cepat dan efektif kepada pengguna.
- Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka peningkatan profesionalisme dalam pengguasaan IPTEK, serta peran Balitkabi dalam pengembangan teknologi dan pembangunan pertanian.
- Memperbaiki sumberdaya penelitian guna meningkatkan kapasitas Balai agar semakin profesional dalam melakukan penelitian, serta meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan dan mendiseminasi inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan ubi.
- Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya untuk penelitian dan pengembangan, serta mendorong keterkaitan fungsional antar pemangku kepentingan dan pengguna teknologi.
Program Utama
- Pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya genetik tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian
- Perakitan varietas unggul, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi kacang-kacangan dan umbi-umbian
- Percepatan pengembangan dan distribusi benih sumber kacang-kacangan dan umbi-umbian
- Peningkatan daya saing produk kacang-kacangan dan umbi-umbian melalui inovasi teknologi pascapanen primer
- Pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi, dan penjaringam umpan balik penelitian
Kepala Balai : Dr. Ir. M. Muchlish Adie, M.S.
Alamat: Jl. Raya
Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101, Indonesia
Telp. (0341) 801468 Fax.
(0341) 801496 e-mail:
balitkabi@litbang.deptan.go.id
BADAN TENAGA ATOM NASIONAL
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran dan
Keppres RI No. 64/2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non
Departemen, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BATAN
dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan
Teknologi.
Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan
Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BATAN
menyelenggarakan fungsi:
- Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.
- Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
- Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir,
- Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Visi: Energi Nuklir sebagai pemercepat kesejahteraan bangsa.
Misi
- Melaksanakan penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi dalam mendukung program pembangunan nasional
- Melaksanakan manajemen kelembagaan untuk mendukung kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi
Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan
nyata dalam pembangunan nasional dengan peran :
- Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan nasional
- Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi
Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah:
- Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan
- Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan jejaring iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di masyarakat
Prinsip: Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara
profesional untuk tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan
keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup. Segenap kegiatan nuklir dilandasi
nilai-nilai :
- Visionary, Innovative, Excellent dan Accountable
- Kejujuran, Kedisiplinan, Keterbukaan, Tanggungjawab, Kreatif dan Kesetiakawanan
Serta
Berpedoman pada 5 (lima) pedoman BATAN yaitu : berjiwa pionir, bertradisi
ilmiah, berorientasi industry, mengutamakan keselamatan, dan komunikatif.
Kantor
Pusat BATAN:
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta, 12710
Telp. (021)
525-1109, Fax. (021) 525-1110, email : humas@batan.go.id
----
Produsen
Benih Swasta Asing
PT BISI
International
|
Jagung
hibrida, padi, jagung komposit, hortikultura
|
PT DuPont
Indonesia (Pioneer)
|
Jagung
hibrida, padi hibrida
|
PT Monsanto
|
Jagung hibrida
|
PT Syngenta
|
Jagung hibrida
|
PT Bayer Indonesia
|
Padi hibrida
|
Produsen
Benih Swasta Indonesia
PT Benih Citra Asia (Produsen benih hortikultura, merk dagang Bintang Asia)
PT Mulia Bintang Utama (Produsen benih hortikultura, merk dagang Surya Mentari)
PT Seminis (Produsen benih hortikultura)
PT Primasid Andalan Utama (Produsen benih hortikultura)
PT Agri Makmur Pertiwi (Produsen benih jagung hibrida dan hortikultura)
PT Namdhari (Produsen benih hortikultura)
CV Matahari Seed (Produsen benih sayuran tropis hibrida, merk ”Cap Bunga Matahari”)
PT Bina Sawit Makmur (Produsen benih sawit)
PT Tunggal Yunus Estate (Produsen benih sawit)
PT Dami Mas Sejahtera (Produsen benih sawit)
PT Tania Selatan (Produsen benih sawit)
PPKS Medan (Produsen benih sawit)
Produsen
Benih BUMN di Indonesia
PT Sang Hyang Seri (Produsen benih padi)
--
Komentar