Desa adat selalu jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, pun dengan suku Baduy. Akhir Desember 2018, aku pun nekat untuk datang ke sana. Awalnya aku ikut jasa open trip karena jika dilihat dari harga yang mereka tawarkan, rasa-rasanya lebih murah dibanding datang sendiri. Aku bahkan sudah membayar DP untuk dua orang. Sayangnya satu minggu sebelum hari H, travel dibatalkan karena hujan lebat cuaca buruk katanya. Uang kami pun di- refund . Aku dan temanku tetap nekat untuk datang ke Baduy. Hari itu perjalanan aku mulai dari stasiun Pasar Minggu dan bertemu dengan temanku di stasiun Palmerah. Kami berangkat bersama menuju stasiun Rangkas Bitung. Ongkos dengan KRL dari stasiun Pasar Minggu hanya Rp10.000,00. Sampai di stasiun Rangkas Bitung, kami bergerak mencari angkot nomor 07 tujuan terminal Aweh. Di stasiun ini sebenarnya ada banyak jasa travel menawarkan diri langsung menuju desa Ciboleger. Untuk yang datang dengan banyak orang, mungkin ini bisa jadi pilihan simpel namun untuk aku
PENGAMBILAN CONTOH TANAH UTUH UNTUK
PENETAPAN KERAPATAN ISI DAN RUANG PORI TOTAL (POROSITAS) TANAH
(Laporan Dasar-Dasar Ilmu Tanah)
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tanah merupakan
medium alami atau tempat tanaman hidup berkembang biak dan mati. Tanah menyediakan dukungan sifat fisik yang
diperlukan untuk berpegang bagi sistem pertukaran dan juga berfungsi sebagai
reservoir udara, air, dan nutrien yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Adakalanya tanah perlu dianalisis di
laboratorium untuk mengetahui sifat fisik, biologis, maupun kimia tanah. Pengambilan contoh tanah sangat mempengaruhi
tingkat kebenaran hasil analisa di laboratorium.
Contoh tanah
adalah suatu volume massa tanah yang diambil dan suatu bagian tubuh tanah
dengan cara-cara tertentu sesuai dengan sifat yang akan diteliti. Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan 2
teknik dasar, yaitu contoh tanah utuh (tidak terusik) dan pengambilan contoh
tanah tak utuh (terusik). Pada praktikum
ini akan dilakukan pengambilan contoh tanah utuh yang diperlukan untuk analisa
penetapan berat isi atau berat volume dan agihan ukuran pori.
Kerapatan isi
merupakan bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam
g/cm3. Sedangkan ruang pori
total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang dinyatakan
dalam persen. Untuk melakukan penelitian
mengenai dua hal di atas, diperlukan metode pengambilan contoh tanah yang
tepat. Selain itu, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah pengangkutan contoh tanah utuh harus hati-hati. Guncangan yang terjadi dapat merusak struktur
tanah asli yang sudah diambil.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui perbedaan
antara kerapatan isi dengan ruang pori total.
2.
Menghitung nilai
kerapatan isi suatu contoh tanah.
3.
Menghitung ruang pori
total suatu contoh tanah.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Kerapatan isi
tanah (bulk density) merupakan berat
(massa) atau satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam g/cm3. Volume
tanah termasuk butiran padat dan ruang pori. Berat
isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan
dibandingkan dengan bahan mineral (Pairunan, 1997).
Bulk density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu
tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Bulk density sangat penting pada pertumbuhan tanaman karena kita dapat mengetahui
kebutuhan pupuk atau air pada tiap-tiap hektar tanah didasarkan pada berat
tanah (Harjowigeno,
2003). Nilai dari berat
volume bulk density dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik, porositas, dan kepadatan
tanah. Untuk tanah berstruktur halus
mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibanding tanah
berpasir (Syarif, 1986).
Lapisan-lapisan tanah terdapat sejumlah ruang pori,
dimana keberadaan ruang pori tersebut penting karena masing-masing ruang terisi
oleh udara dan air. Jumlah air yang
bergerak di dalam pori-pori tanah berkaitan erat dengan ukuran dan jumlah pori
yang ada dalam tanah tersebut. Besar
ruang pori tanah bervariasi, dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya
dengan sifat tanah yang lainnya dan keduanya dipengaruhi oleh tekstur dan
stuktur tanah (Hakim, 1996). Pori tanah adalah ruang antara butiran padat tanah
yang pada umumnya pori kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air,
kecuali bila tanah kurang. Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang ditempati
butiran padat (Pairunan, 1997). Pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya akan
terisi oleh air, baik pori mikro, pori meso ataupun pori makro. Sebaliknya pada keadaan kering, pori makro dan
sebagian pori meso terisi udara. Tanah
yang strukturnya gembur atau remah dengan tindakan pengolahan tanah yang
intensif dan bertekstur lempung, umumnya mempunyai porositas yang besar. Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran
aerasi dan drainase tanah (Foth, 1994).
Tanah pertanaman cenderung mempunyai ruang pori yang
rendah, jika dibandingkan dengan tanah asli. Pengurangan ini biasanya dihubungkan dengan menurunnya
bahan organik yang menyebabkan kurangnya butiran-butiran tanah. Jumlah pori dalam subsoil tanah pertanaman
menjadi berkurang meskipun berkurangnya agak lambat. Penanaman secara terus-menerus terutama pada
tanah yang mula-mula tinggi bahan organiknya kerap kali mengakibatkan pori-pori
makro (Buckman, 1992).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat
dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum pengambilan tanah utuh adalah tabung silinder (ring sample), sekop atau cangkul, pisau
yang tajam dan tipis, gunting, isolasi, dan spidol. Sedangkan untuk penentuan kerapatan isi dan
ruang pori, alat yang digunakan adalah timbangan (ketelitian 0,01), oven,
penggaris atau jangka sorong, dan desikator.
Bahan yang digunakan untuk pengambilan
contoh tanah utuh adalah tanah di lapang. Sedangkan bahan yang digunakan untuk penentuan
kerapatan isi dan pori tanah adalah contoh tanah utuh dalam tabung silinder.
3.2
Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengambilan Contoh
Tanah Utuh
2.
Penentuan Kerapatan Isi
dan Ruang Pori Total
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Pengamatan
Adapun
hasil dari pengamatan dan pengukuran yang telah kami lakukan adalah sebagai
berikut.
Tabel
1. Hasil Pengukuran Ring dan Volume Tanah
Ring
|
Diameter (cm)
|
Tinggi (cm)
|
Berat (g)
|
Volume (cm3)
|
Berat Tanah
Kering + Ring (g)
|
Berat Tanah
Kering (g)
|
1
2
3
4
|
6,3
6,3
5,8
4,8
|
4,7
4,8
4,6
4,8
|
74,35
74,57
71,86
79,03
|
146,44
149,55
121,47
131,16
|
256,5
245,3
247,5
254,3
|
182,15
170,73
175,64
175,27
|
Tabel
2. Hasil Penetapan Kerapatan Isi dan Ruang Pori Total
Lokasi
|
Ulangan
|
Kerapatan Isi (g/cm3)
|
Rata-Rata (g/cm3)
|
Ruang Pori Total (%)
|
Rata-Rata (%)
|
I
|
1
|
1,24
|
1,19
|
53
|
55
|
2
|
1,14
|
57
|
|||
II
|
1
|
1,45
|
1,395
|
45
|
47
|
2
|
1,34
|
49
|
4.2
Pembahasan
Contoh
tanah adalah suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian tubuh
tanah dengan cara-cara tertentu disesuaikan dengan sifat-sifat tanah yang akan
diteliti secara lebih detail di laboratorium. Pengambilan contoh tanah utuh digunakan untuk
berbagai analisa sifat fisik tanah seperti penentuan kerapatan isi tanah dan
total porositas tanah. Tanah utuh atau
tanah tidak terganggu di lapangan adalah tanah yang benar-benar utuh tidak
terganggu oleh faktor luar seperti tumbukan air hujan, sehingga dalam
pengambilannya benar-benar diperlukan kehati-hatian agar tanah yang diperolrh
benar-benar utuh atau tidak terganggu (Nur, 2012). Tanah utuh (contoh tanah utuh) ini harus mampu
mewakili kondisi nyata dari keseluruhan tanah di lapang.
Praktikum
ini menggunakan contoh tanah utuh guna mneganalisis kerapatan dan total pori
tanah. Pengambilan contoh tanah utuh
harus diambil dari tanah yang belum mendapat pengaruh atau campur tangan dari
faktor luar (tanah ini masih alami). Setelah diperoleh tempat yang sesuai, lapisan
tanah yang akan diambil contohnya dibersihkan lalu diletakkan tabung tegak pada
lapisan tanah tersebut. Tabung tersebut
ditekan. Kemudian di atasnya diletakkan
tabung lain lalu ditekan lagi hingga masuk kira-kira setengahnya. Tabung beserta tanah digali dengan cangkul dan
dipisahkan secara hati-hati dengan tabung kedua. Kelebihan tanah dipotong, jika ada akar juga
turut dipotong dengan gunting. Kemudian
dibawa dengan plastik berlabel ke dalam laboratorium unutk dianalisa.
Sebelumnya,
dilakukan perhitungan terhadap diameter, tinggi, dan berat tabung (ring sample) untuk diketahui volumenya. Dalam praktikum ini digunakan 4 ring sample. Dengan mengetahui volume tabung, maka volume
tanah juga dapat diketahui. Volume tanah pada praktikum ini berkisar 121,47cm3
– 149,55cm3. Kemudian contoh
tanah yang telah diambil tadi dimasukkan ke dalam oven suhu 102-105oC
selama 24 jam. Setelah dingin, tabung
beserta tanah yang sudah dioven tadi ditimbang masing-masing. Hasil penimbangan ini dikurangi dengan berat
tabung awal sehingga diperoleh berat kering tanah. kerapatan isi dihitung
dengan membagi berat kering tanah dengan volume tanah. Sehingga masing-masing diperoleh nilai K1=
1,24g/cm3, K2=1,14g/cm3, K3=1,45g/cm3,
dan K4=1,34g/cm3. Setelah
mengetahui nilai kerapatan isi masing-masing contoh tanah barulah dapat
dihitung persentase ruang pori totalnya. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data
Rp1=53%, Rp2=57%, Rp3=45%, dan Rp4=49%.
Jika diasumsikan percobaan 1 dan 2
merupakan lokasi I pada ulangan 1 dan 2, maka diperoleh nilai rata-rata
kerapatan isi sebesar 1,19g/cm3 dan rata-rata ruang pori total 55%. Sedangkan percobaan 3 dan 4 (lokasi II ulangan
1 dan 2) diperoleh rata-rata kerapatan isi sebesar 1.395g/cm3 dan
rata-rata ruang pori totalnya adalah sebesar 47%.
Berdasarkan
nilai ruang pori total dan kerapatan isi tanah pada uraian di atas, dapat
diketahui bahwa ruang pori total tanah dan kerapatan isi memiliki kaitan yang
erat. Semakin besar nilai kerapatan isi
tanah, semakin kecil nilai persentase ruang pori total tanah dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin padat tanah
berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositasnya semakin kecil.
Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air, porositasnya berarti besar. Jumlah
pori dari permukaan sampai lapisan dalam semakin berkurang. Hal ini menyebabkan semakin dalam lapisan
tanah maka semakin besar kerapatan isinya.
Penetapan
kerapatan isi dan ruang pori total tanah sangat bermanfaat dalam bidang
pertanian. Kerapatan isi dan ruang pori
total tanah berperan aktif dalam menentukan ketersediaan air dalam tanah. Bila suatu tanah dengan ruang pori total
rendah (sulit menyerap air) maka seandainya kita menanam tanaman yang rakus
air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga
menggenang), sementara tanaman yang ditanam tidak membutuhkan banyak air justru
akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman jadi lembab
akibatnya mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman, seperti pembusukan akar
tanaman. Selain itu, ruang pori total
tanah juga sangat menentukan penggunaan tanah tersebut. Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang
memiliki ruang pori total yang besar karena perakaran tanaman mudah untuk
menembus tanah dalam mencari bahan organik. Tanah tersebut juga mampu menahan air hujan
sehingga tanaman tidak kekurangan air. Tetapi
jika porositasnya terlalu tinggi juga tidak baik karena air yang diterima tanah
langsung turun ke lapisan berikutnya. Tanah
seperti itu tidak dapat menyimpan air sehingga saat musim kemarau tanah ini
cepat membentuk pecahan yang berupa celah besar di tanah (Tri, 2009).
V.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan
contoh tanah utuh digunakan untuk menghitung/menganalisis kerapatan dan ruang
pori total tanah.
2. Pengambilan
contoh tanah harus dilakukan dengan hati-hati agar tanah yang diambil
benar-benar mewakili konsidi lapang.
3. Semakin
besar nilai kerapatan isi maka semakin kecil persentase ruang pori tanah dan
sebaliknya.
4. Semakin
ke lapisan paling dalam, semakin besar kerapatan isinya.
5. Kerapatan
isi dan ruang pori total tanah berpengaruh pada kesuburan tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Buckman, H dan N.C Brandy. 1992. Ilmu Tanah.
Brata Karya Aksara. Jakarta.
Forth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Edisi VI. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hakim, dkk. 1996. Ilmu Tanah. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Hardjowigeno, S.2003. Ilmu Tanah. Penerbit
Akademika Pressindo.
Nur. 2012. Pengambilan Contoh Tanah Utuh. www.scrib.com/doc/79203080/5/ praktikumv. Diakses pada 31 Oktober 2012.
Pairunan, AK, L Nanare Arifin, dkk. 1997. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Badan Kerja Sama PTN Bagian Timur. Makassar.
Syarif. 1986. Ilmu Tanah. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Tri, Komang. 2009. Porositas. www.scrib.com/doc/84238602/Laporan-Porositas. Diakses pada 31 Oktober 2012.
LAMPIRAN
PERTANYAAN
1.
Mengapa dalam
menentukan kerapatan isi dan ruang pori total harus menggunakan contoh tanah
utuh (tidak terganggu)?
Jawab
: Contoh tanah utuh digunakan karena agar diperoleh gambaran sebenarnya dari
kerapatan isi dan ruang pori total tanah suatu lahan. Dengan menggunakan contoh tanah utuh,
diharapkan kemurnian tanah tetap terjaga (terutama dari segi fisiknya).
2.
Jelaskan hubungan
antara kerapatan isi dan ruang poro total!
Jawab:Kerapatan
isi tanah jelas sangat berhubungan dengan ruang pori total. Hubungan keduanya adalah berbanding terbalik,
yakni jika semakin tinggi kerapatan isi tanah maka semakin sedikit jumlah ruang
pori total tanah tersebut.
ACC
Kelompok
7
Ring
|
Diameter (cm)
|
Tinggi (cm)
|
Berat (g)
|
Volume (cm3)
|
Berat Tanah
Kering + Ring (g)
|
Berat Tanah
Kering (g)
|
1
2
3
4
|
6,3
6,3
5,8
4,8
|
4,7
4,8
4,6
4,8
|
74,35
74,57
71,86
79,03
|
146,44
149,55
121,47
131,16
|
256,5
245,3
247,5
254,3
|
182,15
170,73
175,64
175,27
|
Pembahasan
1.
Pengertian contoh tanah
utuh (tulis literatur).
2.
Jelaskan mengapa
kerapatan isi berbanding terbalik dengan pori-pori total!
3.
Manfaat penetapan
kerapatan isi dan pori-pori total.
4.
Bahas yang dilakukan
hari ini dan perhitungannya.
PERHITUNGAN
Berat
kering tanah = (berat kering + ring) – berat ring
B1=
256,5 – 74,35 = 182,15g
B2=
245,3 – 74,57 = 170,73g
B3=
247,5 – 71,86 = 175,64g
B4=
254,3 – 79,03 =175,27g
Volume
tanah= volume tabung = 3,14 (d/2)2 t
V1
= 3,14 × (3,15)2 × 4,7 = 146,44 cm3
V2
= 3,14 × (3,15)2 × 4,8 = 149,55 cm3
V3
= 3,14 × (2,90)2 × 4,6 = 121,47 cm3
V4
= 3,14 × (2,95)2 × 4,8 = 131,16 cm3
PRETEST
Pertanyaan
1.
Apa yang dimaksud
dengan contoh tanah utuh? Jelaskan!
2.
Apa yang dimaksud
dengan kerapatan isi dan pori-pori total?
3.
Tuliskan rumus
kerapatan isi dan pori-pori total!
4.
Tuliskan prosedur kerja
pengambilan contoh tanah utuh!
5.
Tuliskan prosedur kerja
penetapan kerapatan isi dan pori-pori total tanah!
6.
Tuliskan judul, tujuan,
alat, dan bahan!
Jawab
:
1.
Contoh tanah utuh adalah
conoth tanah yang diambil dari suatu area yang diambil tanpa menggau/mengusik
tanah tersebut sehingga diharapkan tanah tersebut dapat mewakili struktur asli
tanah di lahan atau area sebenarnya.
2.
Kerapatan isi adalah
bobot kering oven tanah per satuan volume tanah dalam keadaan utuh yang
dinyatakan dalam g/cm3. Pori-pori total adalah volume seluruh
pori-pori tanah yang terdapat dalam suatu volume tanah utuh, dinyatakan dalam
persen.
3. Kerapatan Isi
Ruang Pori Total
4.
Prosedur Kerja:
§ Bersihkan
permukaan tanah yang akan diambil contoh tanahnya.
§ Letakkan
ring sample dalam posisi tegak.
§ Tekan
tabung sampai ¾ bagiannya masuk ke dalam tanah.
§ Letakkan
tabung kedua di atas tabung pertama lalu ditekan hingga tabung kedua masuk ke
dalam tanah sebanyak ½ bagiannya.
§ Gali
daerah sekitar tanah tersebut unutk mengambil tabung/ring sampel.
§ Lepaskan
tabung I dan tabung II dengan hati-hati
§ Potong
bagian tanah yang tidak rapi, beserta akar-akar tanaman yang terbawa.
5.
Prosedur Kerja:
§ Ring
sampel ditimbang sebelum pengambilan contoh tanah.
§ Ring
sampel yang sudah berisi contoh tanah ditimbang.
§ Lalu
dioven selama 24 jam
§ Setelah
oven dimatikan, tanah dibiarkan 30 menit sampai agak dingin.
§ Kemudian
ditimbang bobotnya.
§ Volume
tanah ditentukan dengan menghitung volume ring sampel.
§ Setelah
itu dihitung kerapatan isi dan ruang pori total tanahnya.
6.
Judul : Pengambilan Contoh
Tanah Utuh Untuk Penetapan Kerapatan Isi dan Ruang Pori Total (Porositas) Tanah
Tujuan :
§
Mengetahui perbedaan
antara kerapatan isi dengan ruang pori total.
§
Menghitung nilai
kerapatan isi suatu contoh tanah.
§
Menghitung ruang pori
total suatu contoh tanah.
Alat
dan bahan:
Alat yang digunakan dalam praktikum
pengambilan tanah utuh adalah tabung silinder (ring sampel), sekop/cangkul,
pisau yang tajuam dan tipis, gunting, isolasi, dan spidol. Sedangkan untuk
penentuan kerapatan isi dan ruang pori, alat yang digunakan adalah timbangan
(ketelitian 0,01), oven, penggaris atau jangka sorong, dan desikator. Bahan
yang digunakan untuk pengambilan contoh tanah utuh adalah tanah di lapang.
Sedangkan bahan yang digunakan untuk penentuan kerapatan isi dan pori tanah
adalah contoh tanah utuh dalam tabung silinder.
Komentar